Petinggi PTPN IV Kebun Membang Muda Harus Kikis Kesan Anutan Ala Kolonial Belanda Di Kebun Negara

Petinggi PTPN IV Kebun Membang Muda Harus Kikis Kesan Anutan Ala Kolonial Belanda Di Kebun Negara

Smallest Font
Largest Font
Table of Contents

LABUHANBATU UTARA-MATAEXPOSE.CO.ID.-Para Petinggi PTPN IV Regional I unit Kebun Membang Muda lokasi areal Labuhan batu Utara yakni Manager Djoel Irwin S.p dan Asisten personalia kepala Sigit Bambang harus mengikis kesan pola ala kolonial Belanda yang di nilai beberapa kalangan seperti di terapkan di tubuh Badan perusahaan milik Negara ( BUMN) unit Kebun M.muda Kecamatan Kualuh Hulu Labura.

Hal ini tercermin dari beberapa kali kunjungan dan konfirmasi rekan media di kebun plat merah ini baik secara langsung maupun via Whats app.

Seperti pada Selasa (30 Juli 2024,) saat tim media kembali berkunjung ulang ke perusahaan plat merah tersebut dengan maksud tujuan bertemu kepada Manager kebun dan tim auditor external yang di ketahui sedang bertugas melakukan audit menyeluruh pada perusahaan perkebunan negara kebun M.muda tersebut.

Adapun tujuan kru media menemui Manager dan tim auditor yang diperkirakan bekerja selama tiga hari tersebut, guna melakukan konfirmasi dan memberikan masukan tambahan kepada tim audit atas, dugaan temuan yang di dapati di lapangan selama melakukan investigasi di seputaran areal kerja kebun, seperti persoalan pemberian mutu kadar getah tenaga pemborong ( tp) yang di setor ke Crumb rubber m.muda, soal dugaan pencurian puluhan ton kayu jati Jabon yg melibatkan orang dalam, proyek pengadaan batu pitrun, dan buruknya kualitas kondisi areal sawit dan karet di beberapa afdeling namun maksud tersebut di tolak management kebun melalui Apk dengan dalih yang mengecewakan sekuriti jaga mengatakan "Sudah saya sampaikan ke dalam ,Mereka tidak bisa di temui pak ,sebab ada pemeriksaan tim audit dari Medan, sebut Satpam Gunawan.

Padahal kru media telah mengabarkan kunjungannya tersebut kepada APK, plus mengirimkan foto awak media, mengisi buku tamu dan menunjukkan KTA wartawan dan mengirimkan kedatangan melalui pesan WhatsApp namun tidak dibalas sama sekali oleh APK.

Irum Siregar ketua DPW KAMPAK Merah putih Sumatera Utara Di Medan mulai serius dalam menyoroti sepak terjang kinerja Manager kebun Djoel Irwin dan Apk Sigit yang di sebut sebut memiliki Beking kuat di Kantor direksi mulai angkat bicara " janganlah kalaupun mentang mentang punya beking di Kantor Dirut Medan bisa semena mena menjabat di kebun M.muda. ini perusahaan perkebunan milik Negara tentu ada etika yang harus di jaga dan jangan jadikan Motto Akhlak sebatas pajangan. Wajar kalau ada rekan media berkunjung untuk audiensi atau konfirmasi tentu harus di layani sebab mungkin yang mereka temukan dan sampaikan adalah hal untuk mendukung proses membangun kebun milik Negara walau itu dengan kritik atas beberapa temuan mereka di lapangan.

Bila tidak ingin di tuding buruk atau kental memakai anutan ala kolonial maka buka pintu transfaransi apalagi ketertutupan itu memang identik dengan anutan ala kolonial Belanda. Jelasnya.

"Sama kita ketahui bahwa Manager dan Apk sebelumnya setahu kami sangat well come dan dekat dengan rekan media tapi duet yang dua ini beda dan kaku.

sepatutnya sebagai pejabat yang di percaya mengelola perusahaan Negara wajib membangun komunikasi yang baik dengan media bukan tertutup begini.

yang pasti lembaga kita akan terus menyoroti kinerja pejabat di kebun m.muda ini sebab makin tertutup pihak management kebun kita makin curiga. tegas Irum Siregar.

Kembali tim media mencoba melakukan konfirmasi melalui nomor WA Manager Djoel Irwin Kamis (01,/08) tentang hasil pemeriksaan tim audit di areal kerjanya namun sepertinya Manager sudah memblokir nomor wartawan.

SOFIAN 

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Nanda Author