Menggunungnya Sampah Di Jantung Kota Tebing Tinggi ,Potensi Mebimbulkan Bibit Penyakit

Menggunungnya Sampah Di Jantung Kota Tebing Tinggi ,Potensi Mebimbulkan Bibit Penyakit

Smallest Font
Largest Font
Table of Contents

TEBING TINGGI-MATAEXPOSE.CO.ID.-Di Indonesia, masalah sampah menjadi salah satu tantangan utama dalam upaya perlindungan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, mengganggu ekosistem, serta menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat.(15/5/2024).

Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak terpakai Lagi,apabila sampah tidak dikelola dengan baik dan benar akan mendatangkan wabah penyakit terhadap manusia.

Mulai dari pengumpulan,pemilihan dan pemusnhan.Sampah terbagi dari dua jenis yaitu Sampah organik dan non organik.

ANWAR TANJUNG Selaku pemerhati Lingkungan sekaligus berasal dari koordinator Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara mendapatkan laporan dari warga kota Tebing Tinggi bahwa ada tumpukan sampah dijantung Kota Tebing Tinggi yang sangat mengganggu,tanpa berfikir lama ANWAR TANJUNG yang sering disapa ADE TANJUNG pun langsung bergegas ke lokasi,setiba di lokasi tepatnya di jalan Sepat Kelurahan Badak Bejuang Kecamatan Tebing Tinggi Kota terlihat banyaknya penumpukan sampah yang sudah beraroma tidak sedap (bau busuk),serta banyaknya lalat hijau .

Tanpa basa basi ANWAR TANJUNG mengeluarkan pendapatnya didepan awak media.."saya sangat hironi dengan keadaan ini yang mana Kota Tebing Tinggi dulunya hampir berturut turut mendapatkan penghargaan Adipura tapi kenyataannya dilapangan berbalik dengan apa yang di capai,padahal salah satu penilaian Adipura ya termasuk tentang pengelolaan sampah yang baik dan penataan kota yang teratur ternyata di Pusat Jantung Kota Tebing Tinggi pun masih ada tumpukan sampah yang begitu banyak serpti halnya TPA, disamping itu ANWAR TANJUNG juga menyampaikan bahwa sampah yang sudah berbau tidak sedap(busuk),bisa menimbulkan penyakit bagi warga Kota Tebing Tinggi yang diakibatkan timbulnya bakteri serta mnjdi pengembang biakan lalat,lalu lalat terbang kerumah rumah warga dengan membawa bakteri tersebut,,lalu Anwar menyampaikan juga bahwa tumpukan sampah dengan aroma yg tidak sedap(busuk) dapat mencemari udara,kerusakan tanah,dan bisa jadi mencemari sungai,karena dilihat sampah berdampingan dengan sungai.

"Saya berharap kepada instansi Pemko Tebing Tinggi khususnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Tebing Tinggi untuk" Segera Mengangkut dan Menata Kembali Sampah yang sudah lama menumpuk di jalan Sepat Kelurahan Badak Bejuang Kecamatan Tebing Tinggi Kota sebelum temuan ini dilaporkan Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Di Jakarta dan Bapak Pj.Gubernur Sumatera Utara, jikalau tidak sanggup untuk mengendalikannya ya mundur saja Jadi Kepala Dinas,,ucap ANWAR TANJUNG".

"Saya lihat di you tube biasa nya pemerintah mengajak masyarakat untuk membersihkan sampah dan di buang ketempat nya,kalau di kota ku ini berbeda pemerintah kota nya mengajak masyarakatnya membuang sampah nya sembarangan bukti nya di sini bukan tempat TPA tapi semua sampah dibuang kemari oleh kebersihan honor dari dinas kebersihan berbecaj becak tiap hari udah lebih dia bulan ini.jadi kami masyarakat merasa tergangu dengan aroma dan kami takut terkena bibit penyakit .ini kan pajak tempat orang berjualan bukan tempat pembuangan sampah .kalau sudah banjir air sungai sampai kemari airnya dan sampah nya pun masuk kedalam sungai .saya meminta kepada pj walikota Tebing Tinggi jangan tutup mata dalam menangani masalah ini ."ungkap warga yang merasa kebauan dengan sampah ini.

"Alasan para pekerja kebersihan kepada warga dan pedagang disitu karena tidak ada nya pengangkutan ,mobil yang pintu belakangnya tidak ada lah .sementara anggaran kita ada untuk membeli itu dengan mengunakan anggaran dari pemerintah ,bapak kepala dinas. Jangan diam aja lihat juga kebersihan  anda kalau ngak sanggup turun aja jadi kepala dinas pak."ucap pedagang merasa kesal karena mau masuk kekiosnya udah susah .

Rowen Panjaitan

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Nanda Author