Mega Proyek Peningkatan Jalan Gunting Saga Teluk Binjai Jadi Buah Bibir.

Mega Proyek Peningkatan Jalan Gunting Saga Teluk Binjai Jadi Buah Bibir.

Smallest Font
Largest Font

LABUHANBATU UTARA-MATAEXPOSE.CO.ID  - Mega proyek peningkatan jalan gunting saga jadi buah bibir masyarakat.Siang Taji Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbbatu Utara (24/13/2023).

Bermula dari fisik bangunan yang memprihatinkan penuh dengan benjolan benjolan dan juga keretakan membuat pekerjaan ini layak untuk di perbincangkan dikalangan masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Utara.pasalnya,belum selesai dikerjakan bangunan ini sudah mulai menampakan kerusakan dan juga sempat ambrok diduga akibat semen yang tak menyatu,dikarenakan pembangunan pondasinya tidak menggunakan semen hanya disusun saja,setelah batu melebihi batas permukaan air barulah disiram semen.

Hebatnya lagi, bangunan yang miris ini bisa berjalan mulus, padahal pengawas dari  Propinsi tetap lakukan pengawasan, dan pengecekan pekerjaan setiap hari, namun dengan hasilnya bangunan seperti ini, diduga kalau pengawas PUPR Propinsi tersebut diduga tidak jalankan tugasnya secara prosedur atau diduga main mata dengan pihak kontraktor.

Keretakan bangunan ini diduga akan mengakibatkan runtuh susulan kembali berhubung keretakan bangunan TPT tersebut sudah melengkung dan retak sampai kebawah,diduga pemanfaatan bangunan ini tidak akan bertahan lama di gunakan masyarakat.

Dalam wawancara awak media dengan bapak Presiden Republik Indonesia saat sempatkan dirinya berkunjung keKabupaten Labuhanbatu  beliau mengatakan," Kita akan lakukan pekerjaan pada bulan Juli,sebagian di kerjakan oleh propinsi kabupaten dan pusat," pungkas Bapak Presiden Jokowi  saat diwawancarai oleh awak media beberapa bulan lalu.

Besar harapan masyarakat pembangunan jalan tersebut menjadi sebuah sarana pembangunan yang mumpuni yang mampu digunakan dalam waktu yang lama,namun kenyataannya bangunan tersebut sudah mulai menunjukkan kerusakan padahal masih dalam pekerjaan.

Masyarakat berharap sekali kepada bapak kementerian PUPR lakukan pengecekan terkait bangunan yang dikerjakan oleh PT Ayu Septa Perdana sebelum serah terima dilakukan agar pihak kontraktor memperbaiki pekerjaan mereka,supaya bangunan tersebut bisa digunakan masyarakat dalam waktu lama.

Saat awak media mencoba konfirmasi bapak inisial (M) yang diduga sebagai humas melalui via WhatsApp apa tanggapan beliau terkait bangunan TPT tersebut dan juga awak media  bagikan link berita, beliau mengatakan, mantap dengan tanda jempol, seraya berkata," Ya apapun masalah dalam proyek kalau masih dalam pekerjaan itu hal biasa,sedangkan sudah selesai aja masih ada masa perawatan.kalaupun salah ya tinggal pulangkan saja uang ia kan,makanya kami tidak open dengan pemberitaan.lanjutnya lagi.baguslah kalau benar benar bekerja untuk masyarakat jangan kayak oknum oknum media kebanyakan membuat berita karna dibayar karna saya juga orang media." pungkas (M) saat awak media minta tanggapan beliau melalui via WhatsApp.

Rasa pede dan keangkuhan (M) dalam menjawab pertanyaan awak media diduga kalau M adalah bekaper dari perusahaan PT Ayu Septa Perdana, yang mana beliau juga mengatakan kalau beliau adalah salah satu insan pers,hal ini sontak jadi sorotan Sekjend LSM Teropong Keadilan Dan Hukum beliau mengatakan " Sejak kapan sejarah nya media itu bisa menjadi bekaper oleh perusahan,seharusnya media itu tugasnya memberitakan bukan menjadi bekap yang melindungi perusahaan sehingga perbuatan nya itu merugikan masyarakat",pungkas Mara Halim dengan nada ngeref.

Pernyataan humas (M) pun menjadi analisa yang negative.yang mana dalam pekerjaan TPT tersebut pihak ayu septa perdana,serahkan pekerjaan itu kepada masyarakat yang tidak mempunyai kapasitas dalam pembangunan,sehingga masyarakat berlomba lomba menerima pekerjaan tersebut dan akhirnya pekerjaan itu hasilnya menjadi ajang perlombaan oleh pekerja yang tidak punya kapasitas dan pengalaman dalam membuat TPT, hal ini dibuktikan dengan mirisnya bangunan TPT tersebut melengkung bengkok dan pecah pecah.

Berhubung pekerjaan itu di sub oleh pihak Ayu Septa kepada masyarakat,maka Ayu Septa diduga tidak merasa bersalah karna pembuat TPT tersebut adalah masyarakat,yang menggunakan uang pribadinya terlebih dahulu barulah ayu septa membayar kepada masyarakat yang ditunjuk Ayu Septa dalam membangun TPT.

Hal inilah membuat (M) merasa tidak gentar menjadi bekaper perusahan PT Ayu Septa Perdana. jika pekerjaan itu salah yang dislaahkan adalah masyarakat.

Mirisnya perusahaan yang bonafid dan besar seperti PT Ayu Septa Perdana, ini lihai dalam menjadikan kambing hitam,bukan menjadi sebuah motivasi bagi masyarakat dalam lakukan tanggung jawab,dengan prosedur dan juga rasa cinta kepada masyarakat Indonesia,padahal pekerjaan ini langsung perintah presiden Republik indonesia.

Masyarakat berharap agar Pemerintah Kabupaten Propinsi dan Pusat agar  mendengarkan keluh & kesah  masyarakat tentang pembangunan Mega Proyek di Kabupaten Labuhanbatu Utara, yang  mana masyarakat duga kalau Mega Proyek ini adalah ajang perlombaan mengais rejeki yang tidak halal,tanpa mamfaat dan sportifitas membangun negri.

   S.RJL/Team  

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Nanda Author