Program Pencegahan Perundungan Dan Kekerasan Berbasis Sekolah Untuk Tahun 2023  Dilakukan Di Sekolah SMK N 1 Kota Tebing Tinggi

Program Pencegahan Perundungan Dan Kekerasan Berbasis Sekolah Untuk Tahun 2023  Dilakukan Di Sekolah SMK N 1 Kota Tebing Tinggi

Smallest Font
Largest Font

TEBING TINGGI -MATAEXPOSE.CO.ID ,-Program  Pencegahan Perundungan dan Kekerasan Berbasis Sekolah untuk tahun 2023  yang  dilakukan disekolah  SMK N 1 Kota Tebing Tinggi dan seluruh sekolah SMK N yang berada di kota tebing tinggi mengikuti nya juga di sekolah SMK N 1,(Rabu 18/10/2023).

Menindaklanjuti kegiatan Sosialisasi Bimbingan Teknis Roots Anti Perundungan Dan Tindak Kekerasan   Pendidikan Tahun 2023 jenjang SMP, SMA dan SMK yang telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2023,disekolah SMK N 1 kota Tebing Tinggi  pemanggilan peserta kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Roots Anti Perundungan Dan Tindak Kekerasan  Pendidikan jenjang SMP, SMA dan SMK  Tahun 2023 yang dilaksanakan pada hari Rabu &  Jumat , 18 & 20 Oktober  2023 bertempat :Jl. Letda Sujono No.20612, Bulian, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara 20998. Dalam hal ini SMK N 1 diwakili oleh YUSDIANTORO, S.Pd,MM sang kepala sekolah .

Pemerintah juga memberikan petunjuk pelaksanaan yang bertujuan untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada kepala sekolah dan guru di tiap-tiap sekolah tentang cara kerja, panduan, dan mekanisme pelaksanaan program Roots Indonesia. Adapun salah satu tujuan pelaksanaan Program Roots Indonesia adalah sebagai berikut : mencegah, menanggulangi, serta meminimalkan perundungan dan tindak kekerasan yang terjadi di sekolah dengan mewujudkan nilai-nilai utama penguatan Pendidikan Karakter melalui program pencegahan perundungan.

Masalah perundungan mendapat kan perhatian nasional ,sebagaimana tercantum pada RPJMN 2020-2024 serta permendikbudristek 46/2023 Tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan .pencegahan kekerasan juga menjadi salah satu nilai yang didorong dalam upaya penguatan karakter siswa didik melalui promosi propil pelajar Pancasila .

Data terkini menunjukan sekitar 41 persen siswa di Indonesia berusia 15 tahun mengalami perundungan di sekolah (PISA ,2018).bentuk perundungan beragam yang dialami anak Indonesia ,seperti secara fisik ,emosional,seksual ,maupun  reasional dan diranah daring.perundungan menimbulkan dampak negatife pada anak,seperti ada nya luaran pembelajaran ,kesehatan mental ,fisik ,serta seksual hingga kesejaterahan anak dimasa depan.

Berbagai data dan bukti menjukan bahwa pencegahan perundungan dapat bekerja secara efektif jika dilakukan di tingkat sekolah .pedoman WHO (2020) pencegahan kekerasan di sekolah menekankan penting nya pendekatan seluruh komponen sekolah (whool school  approach) dalam pencegahan kekerasan dengan melibatkan siswa,guru dan tenaga kependidikan ,warga sekolah ,orang tua serta masyarakat.

Sejak tahun 2021,kemendikbudristek telah bekerja sama dengan UNICEF untuk menerapkan program pencegahan perundungan  di satuan pendidikan (program roots) dalam jenjang  SMP, SMA dan SMK.program ini telah menjangkau kurang lebih 7000 sekolah jenjang  SMP, SMA dan SMK dan melatih lebih dari 10000 "dikutip dari tulisan latar belakang cerdas bekarakter .

Ditemui awak media  didalam  ruangannya YUSDIANTORO, S.Pd,MM  selaku Kepala Sekolah menambahkan, “SMK M 1 Kota Tebing Tinggi mengupayakan program Roots ini demi kemajuan sekolah supaya kekerasan di lingkungan sekolah bisa diminimalisir.

Dan kata penutup semoga kegiatan ini dapat memberikan pemahaman dan keterampilan yang bermanfaat dalam upaya mencegah perundungan dan tindak kekerasan yang terjadi diberbagai lingkungan.Semoga kita dapat berkolaborasi dengan baik dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis bagi semua .Terimakasih atas partisipasi dan dedikasi anda dalam mendukung tujuan pencegah perundungan dan tindak kekerasan ini .Semoga kegiatan ini sukses dan bermanfaat bagi semua peserta.

ND

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Nanda Author