Copot Kapolsek Aek Natas,Karena Saat Ditanyai Tentang Perkembangan Laporan Dia Marah Marah Kepada Awak Media
LABUHANBATU UTARA-MATAEXPOSE.CO.ID.-Kapolsek Aek Natas, AKP JEREMIA GINTING diduga selama ini membackup oknum preman yang menjadi pelansir BBM hal ini terungkap ketika empat wartawan akan membuat laporan ke kantor polisi Aek Natas Desa Aek Natas Kecamatan Aek Natas Kabupaten Labuhanbatu Utara Provinsi Sumatera Utara. Terkait dugaan tidak pidana pengancaman terhadap empat wartawan oleh preman oknum pelansir BBM menggunakan parang.
Namun hal tersebut sudah selesai dengan cara mediasi , karena Kapolsek meminta dari para wartawan agar tidak memperbesar masalah jadi kita upayakan cara mediasi dengan cara dari pihak kepolisian akan mendatangi pelaku/ atau preman berinisial F agar tidak berbuat ulah lagi . Namun ke esok harinya sekitar pukul 10 wib pagi para wartawan kembali mendatangi Kantor Polisi Aek Natas, untuk menanyakan perkembangan, namun ketika Kapolsek di tanyakan hal tersebut KAPOLSEK MAKIN MARAH -MARAH kepada wartawan, dengan mengucapkan nada tinggi, kenapa kalian tanyakan lagi kemarin sudah selesai kenapa kalian tanyakan lagi ungkap Kapolsek AKP JEREMIA GINTING.
Sementara itu awak media menanyakan hal tersebut karena sudah 24 jam dari pihak pelaku berinisial F, belum juga menjumpai para wartawan untuk meminta maaf bahkan untuk berjabat tangan .untuk pembuktian bahwa masalah tersebut sudah selesai dengan mediasi secara kekeluargaan ungkap salah satu wartawan berinisial A.
" Namun Kapolsek kembali menjawab dengan nada tinggi, mengatakan bahwa kalian pikir saya itu siapa saya bukan polisi yang bisa kalian suruh - suruh se enaknya sendiri emang kalian siapa , kalau hanya untuk mendatangi pelaku berinisial F, itu bisa - bisa saja nanti kalau ada waktu anggota saya saya suruh untuk mendatangi dan menegur sang pelaku agar tidak mengulangi lagi perbuatannya. Namun kalau saya harus menyuruh pelaku datang menjumpai kalian saya tidak bisa memaksa pelaku karena kalau pelaku tidak mau datang / atau meminta maaf secara kekeluargaan saya tidak bisa memaksa karena itu hak pelaku ungkap Kapolsek. Setelah mendapatkan pelayanan yang kurang memuaskan dari kepolisian karena belum ada titik terang atau tidak ada kepastian kemudian para wartawan langsung pulang ."ucap nya.
Menanggapi hal tersebut ARIANI, S.H., selaku salah satu Ketua umum media MataExpose.co.id Juga sebagai Gerakan Anti Korupsi Negara, akhirnya angkat bicara. Karena menurutnya pihak kepolisian Aek Natas sampai saat ini masih belum maksimal dalam melakukan tugasnya suatu contoh ; kurang merespon pelayanan wartawan , dan bahkan dalam hal ini kita duga pihak Kapolsek telah memberikan peluang dan kebebasan oknum Pelansir BBM juga peredaran narkoba sesuai apa yang dikatakan oknum preman bahwa diwilayah masih banyak peredaran narkoba.
"Dengan demikian saya minta kepada Kapolri , Kapolda Sumut, agar melakukan angin segar Copot dari tugas sebagai Kapolsek yang mana dalam tugas diduga masih belum bisa membuat wilayah aman dari gangguan preman - preman jalanan , apalagi dari preman tersebut mengatakan bahwa di wilayahnya masih banyak berkeliaran para pengendara sabu / atau narkoba seperti yang di ungkapkan preman ketika mengancam para wartawan, dan hal tersebut suda viral di berbagai media sosial, / atau media online namun faktanya sampai saat ini masih juga belum ada penjelasan, jadi dalam hal ini masih banyak lagi polisi atau Polsek yang sanggup menjadi polisi profesional yang bisa menjalankan tugasnya dengan baik.apabila bapak Kapolda Sumut tidak mencopot oknum Kapolsek seperti ini ,maka Negara kita akan hancur" ungkap ARIANI , S.H.